Sejarah Konferensi Inter Indonesia
Kali ini akan dibahas mengenai Sejarah Konferensi Inter Indonesia.
Menjelang diadakannya Konferensi Meja Bundar (KMB), pemerintah Republik Indonesia mulai mengadakan persiapan-persiapan dengan melakukan serangkaian pendekatan terhadap BFO (Bijeenkornst voor Federal Overleg) terutama mengenai pembentukan Republik Indonesia Serikat dan untuk menciptakan satu front menghadapi Belanda.
Pendekatan-pendekatan Republik Indonesia tersebut terbentuk dalam sebuah perundingan yang disebut Konferensi Inter Indonesia (KII). Konferensi ini bertujuan untuk mengadakan rekonsiliasi antara RI dan BFO yang dianggap boneka Belanda. Konferensi Inter Indonesia ini berlangsung dua kali.
a. Konferensi Inter Indonesia I
Konferensi Inter Indonesia I dilaksanakan di Yogyakarta pada tanggal 19 - 22 Juli 1949. Pada konferensi ini pihak Indonesia dipimpin oleh Drs. Moh. Hatta. Konferensi Inter Indonesia I ini menghasilkan beberapa kesepakatan berikut ini:
1) Negara Indonesia Serikat disetujuai dengan nama Republik Indonesia Serikat (RIS).
2) RIS dikepalai oleh seorang presiden konstitusional dan dibantu oleh menteri-menteri yang bertanggung jawab kepada DPR.
3) Akan dibentuk dua badan perwakilan, yaitu sebuah DPR dan sebuah Dewan Perwakilan negara bagian (senat).
4) Pemerintah Federal Sementara akan menerima kedaulatan, bukan saja dari pihak negara Belanda, melainkan pada saat yang sama juga dari Republik Indonesia.
Selain itu, konferensi ini juga telah menghasilkan persetujuan di bidang militer berikut ini:
1) Angkatan Perang Republik Indonesia Serikat (APRIS) adalah Angkatan Perang Nasional.
2) TNI menjadi inti APRIS dan akan menerima orang-orang Indonesia yang ada dalam KNII.
3) Pertahanan negara adalah semata-mata hak pemerintah RIS. Negara-negara bagian tidak mempunyai angkatan perang sendiri.
b. Konferensi Inter Indonesia II
Konferensi Inter Indonesia II dilaksanakan di Jakarta pada tanggal 30 Juli - 2 Agustus 1949 yang dipimpin oleh Perdana Menteri Drs. Moh. Hatta. Dalam konferensi ini, kedua pihak membahas masalah pelaksanaan dari pokok-pokok persetujuan yang diambil pada waktu Konferensi Inter Indonesia I di Yogyakarta.
Kedua pihak setuju untuk membentuk panitia persiapan nasional yang bertugas untuk menyelenggarakan suasana tertib sebelum dan setelah Konferensi Meja Bundar (KMB).
Semoga bermanfaat.
:D
BalasHapusthanks
(h)
BalasHapusterima kasih gan
BalasHapus